Kopi Luwak Lembah Mesurai
Raihan Lubis
Dik,
kopi luwakmu ini masih basah, kenapa sudah dijual?
kopi luwaknya juga sedikit sekali, simpan saja dulu
kalau sudah kering dan banyak, antarkan ke rumah
jangan sedikit-sedikit kau antar
tidakkah lelah kakimu berjalan jauh?
Lalu hening yang panjang
Katanya:
Kakak, kopi terpaksa kujual karena minggu depan sudah ujian
perlu uang buat bayar tunggakan sumbangan ke sekolah
uang sumbangan sekolah sudah lama tak kami bayar
Tak banyak guru PNS di sana
guru honor dibayar dengan uang sumbang
kalau mau ikut ujian, harus lunaslah uang sumbangnya
Lalu hening yang panjang lagi
Baiklah aku terima kopi luwakmu, Dik
tapi kali lain, jangan kau jual kalau masih basah begini
Tak ada jeda, lalu
Ah kakak, habis ujian pasti aku akan jual kopi luwak yang masih basah lagi
uangnya buat bayar yang lain
(terinpsirasi dari cerita Ninuk Setya Utami - petani kopi Lembah Mesurai, Jambi)
Bogor, 17 Desember 2017
No comments:
Post a Comment